PRINGSEWU-MAJU.COM= Pasangan Bakal Calon Bupati dan Bakal Calon Wakil Bupati Pringsewu Ririn Kuswantari dan Wiriawan Sada Melindra (RiWil) mengusung jargon Pringsewu MAJU Berkelanjutan dalam visinya. Pasangan yang menamakan diri Ririn-Win namun lebih dikenal masyarakat sebagai RiWil ini, menjabarkan visi tersebut kedalam 7 Misi untuk memajukan Bumi Jejama Secancanan menuju masyarakat sejahtera.
Sayangnya, tidak satu pun misi itu menerangkan keinginan warga Pringsewu terutama di ranah gerakan anti-korupsi. “Mungkin karena suami Ririn Kuswantari pernah dipenjara karena kasus korupsi ketika jadi Bupati Lampung Selatan,” demikian diucapkan salah satu tokoh masyarakat Pringsewu, Ricardo.
Sebagai tokoh pendiri lahirnya Kabupaten Pringsewu, dosen salah satu perguruan tinggi di Pringsewu ini menjelaskan, Pasangan Ririn-Wiryawan agak aneh jika tidak mencantumkan gerakan anti-korupsi meski secara implisit.
Sementara itu, Bacabup Ririn Kuswantari dalam rilisnya menerangkan, ada 7 misi dari Pringsewu MAJU (Membangun Akhlak Jejama Secancanan Unggul) tersebut.
“Pertama, Meningkatkan pelayanan kesehatan berkeadilan dan pendidikan berkualitas yang merata untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berakhlak, inovatif, produktif, berkualitas dan berdaya saing,”
“Kedua, Meningkatkan kualitas perekonomian daerah dengan meningkatkan produktivitas pertanian, perkebunan, perternakan, perikanan, UMKM/IKM, pariwisata serta ekonomi kreatif dengan mengembangkan potensi kearifan lokal, ekonomi hijau yang berketahanan energi dan air,”
“Ketiga, Meningkatkan pelaksanaan good governance melalui pelayanan publik yang berintegritas, adaptif, responsif dan berkualitas,” terang Mba Ririn.
“Keempat, Penggunaan teknologi informasi, inovasi, digtalisasi untuk meningkatkan produktivitas ekonomi yang unggul, kondusif, dan berdaya saing,”
“Kelima, Memelihara kestabilan daerah, keseimbangan sosial budaya, kesetaraan gender, kerukunan umat beragama dan lingkungan hidup untuk mewujudkan masyarakat inklusif,”
“Keenam, Membangun serta memelihara infrastruktur desa dan perkotaan yang merata, berkeadilan, terntegrasi ekonomi domestik dan global sebagai pusat pertumbuhan ekonomi,”
“Serta ketujuh, Perlindungan sosial yang adaptif untuk membangun ketahanan keluarga,” tuturnya.(sul)